Studi terbaru menunjukkan bahwa mendonorkan darah dapat mengurangi risiko serangan jantung dan kanker. Hal ini diperkirakan terjadi karena penurunan kadar besi yang tinggi pada tubuh. Kadar besi dalam tubuh dapat mempengaruhi seberapa tebal dan lengket tekstur darah. Kadar besi yang tinggi menyebabkan darah menjadi sangat tebal. Dan peningkatan kadar zat besi dalam tubuh juga dapat mempercepat proses oksidasi kolesterol.
Kondisi ini dapat mempengaruhi konsistensi darah dan menciptakan peningkatan gesekan dalam perjalanan melalui pembuluh darah. Karena hal ini meningkatkan keausan pada lapisan arteri, itu bisa berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association, para peneliti menemukan bahwa mereka yang berusia 43 sampai 61 tahun yang mendonorkan darah setiap enam bulan, berisiko lebih rendah terkena penyakit jantung.